Liputan Media : RS As- Suyuthiyyah, Wujud Pengabdian Pesantren Untuk Kesehatan Santri dan Masyarakat

Liputan Media : RS As- Suyuthiyyah, Wujud Pengabdian Pesantren Untuk Kesehatan Santri dan Masyarakat

Citra pesantren nyatanya tidak hanya lekat dengan dunia pendidikan. Ranah pengabdiannya pun semakin luas, menjangkau kebutuhan masyarakat dalam segala aspek. Ada pesantren yang mengembangkan industri kreatif sebagai solusi atas permasalahan ekonomi umat hingga tumbuhnya koperasi-koperasi pondok pesantren yang tidak hanya ditujukan untuk kepentingan santri tapi juga masyarakat setempat.

Berangkat dari semangat dan tekad yang sama, Pesantren Raudlatul Ulum Pati menaruh perhatian besar terhadap permasalahan kesehatan. Mengingat “sehat” merupakan modal utama untuk menjadi “produktif”. Oleh karenanya di tahun 2009 klinik pesantren mulai dirintis.

Dengan jumlah santri kurang lebih 6.000 orang dan terbatasnya penunjang dan SDM Kesehatan, pada mulanya klinik tersebut hanya ditujukan untuk warga pesantren namun karena keinginan untuk mendekatkan masyarakat dengan fasilitas pelayanan kesehatan utamanya pada upaya kesehatan tingkat lanjut, perbaikan fasilitas, penyediaan sarana dan prasarana, serta pemenuhan penunjang medis non medis terus diupayakan. Hingga di tahun 2016 Klinik Assuyuthiyyah resmi mendapat izin  operasional sebagai Rumah Sakit Tipe D dan resmi terakreditasi oleh KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dengan predikat utama di tahun 2018.

Sebagai RS Tipe D, Rumah Sakit Pesantren ini memiliki beberapa penunjang diantaranya IGD 24 Jam, kamar rawat inap, ruang OK, Radiologi, High Care Unit (HCU), Instalasi Farmasi, Laboratorium, sentra sterilisasi, IPAL (Imstalasi Pengolahan Air Limbah)  dan beberapa poliklinik spesialis.

Sampai saat ini sudah terjalin kerasama antara RSA dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen serta Jasa Raharja sehingga baik santri maupun masyarakat dapat memanfaatkan jaminannya untuk mendapatkan upaya pelayanan kuratif dan pengobatan.

Selain pelayanan dalam gedung, berbagai wujud pengabdian masyarakat juga dilakukan  diantaranya deteksi dini (skrining) scabies untuk para santri seebagai bentuk tindakan preventif terhadap kejadian luar bias (outbreak) scabies di pesantren, bakti sosial dan pengobatan geratis, khitan masal untuk warga yang membutuhkan, hingga tutut berperan aktif dalam upaya tanggap bencana.

Keberadaan RS Assuyuthiyyah diharapkan mampu menginisiasi dan menginspirasi bahwa pesantren tidak hanya mampu mencetak generasi religius dengan pendidikannya, tapi juga dapat menjadi sentra pertumbuhan ekonomi melalui aktivitasnya, juga menebar manfaat melalui pengabdiannya.

 

Sumber : KESMAS-ID

Share this post